- Raker teknis penyusunan berita acara klarifikasi penanganan pelanggaran pemilihan serentak 2024.
- Rapat pleno rekapitulasi DPHP dikecamatan prigen pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati
- Abdul Hakam SH M.Si Dewan Pembina SWI Jatim Berdukacita Wafat Suharto SH CFLE Ketua DPW SWI Jawa Tim
- PDM Kota Pasuruan diterima PP Muhammadiyah Bicarakan Pendidikan Berkemajuan di SPEAM
- SISTEM SYARIAH DI PUSARAN KAPITALISME
- Kelas Inspirasi Magetan :
- pelantikan petugas pantarlih se kecamatan prigen
- Jambore kebangsaan
- PRM SENDANG AGUNG MEMBAGIKAN DAGING KURBAN DENGAN BUNGKUS TUMBU
- Pemutihan Pajak Kendaraan Tahunan dan 5 Tahunan Resmi Dibuka, Berlaku 1 April-23 Desember 2024, Cuku
Pagelaran Even Budaya Melalui Gading Fashion dan Carnival
Pagelaran Even Budaya Melalui Gading Fashion dan Carnival
Keterangan Gambar : Salah satu peserta carnaval
Mediamerdeka.id Pada Minggu (25/9) Karang Taruna Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan menyelenggarakan dua even besar, Gading Fashion dan Carnival. Acara yang membuat macet lapangan Petahunan dan sekitarnya terbagi dalam dua waktu. Fashion show dilaksanakan pukul 10.00 - 12.00 dan karnaval dilaksanakan pukul 13.00 hingga pukul 16.46.
Acara karnaval lebih meriah dibanding fashion show yang hanya pertunjukan sesaat saja. Karnaval dibuka oleh Wakil Walikota Adi Wibowo, S.AP., yang dipadati oleh pagar manusia.
Dalam sambutannya Adi menekankan perlunya menggali kearifan lokal dan menjadikannya sebagai even budaya. Semakin banyak even budaya di masing-masing daerah, semakin bineka budaya Kota Pasuruan.
"Kita harus menjadikan kearifan lokal sebagai bagian dari proses penggalian tradisi dan budaya untuk nilai tambah sebuah daerah. Di sinilah keunikannya, " imbuh Adi.
Ada tiga belas peserta karnaval yang terbagi dalam Kelurahan Randusari, Gadingrejo, Bukir, Petahunan, Krapyakrejo, Karang Taruna Kelurahan Randusari, dan Karang Taruna Gentong Muda.
Jika dihitung secara komprehensif, masih banyak RW yang tidak mengikutinya karena beberapa alasan.
"Kami sudah menghubungi semua kelurahan di lingkungan kecamatan Gadingrejo. Tapi, baru beberapa yang tertarik. Ada yang karena all-out di acara 17 Agustusan sehingga tidak ikut. Mungkin tahun depan mereka lebih prepare, "kata Udin, Ketua panitia kegiatan.
Apa pun kenyataannya, penontong sangat menikmati pertunjukan dua singa yang disuguhkan oleh Dusun Bunyuan RT 04/05/RW 05 Kelurahan Gadingrejo yang mengusung tema: "Keragaman Budaya Kota Pasuruan" yang menjelaskan empat etnis besar, etnis Jawa, Madura, Arab, dan Tionghoa. Selain itu, ada tiga divisi strata sosial, menurut Clifford Geertz dalam The Religiion of Java, yaitu: Santri, Priyayi, dan Abangan.
Perjuangan kaum santri dimotori oleh Mbah Slagah, KH. Hasan Sanusi, yang bergelar si Singa Putih. Singa putih inilah yang merupakan kekuatan supranatural yang dimiliki Auliya Allah, termasuk Mbah Slagah.
Ada sekitar 60 orang yang tergabung dalam siswa SD, SMP, SLTA, dan umum yang ikut berpartisipasi. Mengapa komposisinya beragam? Karena untuk pembelajaran buat mereka.
"Para pemuda yang tergabung dalam Warga Bunyuan Bersatu (WBB) RT 04/05/RW 05 sangat antusias mengikuti karnaval. Respon warga seperti ini yang kita respon, "kata Agus, koordinator kegiatan karnaval.
Agus menambahkan, meskipun dapat nomor urut terakhir yaitu 13, semangat warga, yang disumbang siswa UPT SMPN 11 Pasuruan yang menjadi kaum santri. Ini merupakan upaya kemitraan yang jarang dilakukan oleh orang lain.
Kegiatan karnaval berakhir menjelang Maghrib. Semua penonton baik tua, muda, dan anak-anak merasa senang bisa menyaksikan even budaya. Tidak sedikit anak kecil menangis karena digoda dua singa.