Maulid dengan Selera Hadramut

By M Roziq Zainuddin 13 Okt 2022, 09:44:23 WIB Dunia Islam
Maulid dengan Selera Hadramut

Keterangan Gambar : Habib umar ditengah tengah jamaah maulud


suruan - mediamerdeka.id. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Anwarul Musthofa di Dusun Randugong, Kejayan, pimpinan Habib Umar bin Muhammad Assegaf, terkesan sangat meriah. Peringatan Maulid pada Rabu malam hari ini (12/10) dihadiri oleh ratusan hadirin. 


Ada beberapa zikir yang bernuansa Hadramaut sehingga majelis tersebut terkesan seperti di Hadramaut. Habib Umar, panggilan Habib Umar bin Muhammad Assegaf, menceritakan kisah waktu mondok di Ponpes Habib Umar bin Hafidz, Hadramaut. Banyak zikir yang dilakukan di sana untuk menenangkan hati. 

Baca Lainnya :


Sebagian kecil zikir diterapkan di malam ini untuk mengingatkan semua hadirin pentingnya refleksi ke belakang untuk mengenang tradisi bijak agama. 


Selain itu, dalam peringatan Maulid ini ada beberapa hal yang dikemukakan oleh Habib Umar tentang pribadi Rasulullah SAW yang perlu diteladani. Nabi Muhammad adalah sosok yang menjadi penentu keputusan Allah. 


"Mari kita tuntun keluarga kita dengan ajaran Rasulullah agar selamat di dunia dan akhirat, "kata Habib Umar meyakinkan. 


Sementara itu, pembicara  lain Habib Abu Bakar bin Habib Taufik bin Abdul Kadir Assegaf juga menekankan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Beliau menceritakan tentang kronologi sejarah Rasulullah SAW yang perlu diteladani. 


"Jika pohon dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, maka tidak akan habis menggambarkan pribadi Nabi Muhammad yang sangat luas ajaran bijak dan sifat-sifat Rasulullah. Mari kita gali untuk kehidupan yang lebih baik, "kata Habib Bakar. 


Kebijakan baik atau Uswatun khasanah yang dikemukakan, baik oleh Habib Umar atau Habib Bakar, perlu direnung dan diinterbalisasikan dalam diri agar tercipta tatananbsosial yang penuh kedamaian. 


Sebelum doa, lantunan zikir-zikir ala Hadramaut dikumandangkan kembali  agar hadirin tahu, aktivitas bijak perlu ditradisikan sebagai medium menenangkan diri dan tafakur kepada Allah.


Hingga berita ini diturunkan, sekitar pukul 22.25, hadirin masih memadati Ponpes Anwarul Musthofa. Ini petanda mereka menikmati. (gus/mrz)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment